ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN
(Suatu Kajian Teoretis)
Oleh: Ade Ridwan Nugraha
NIM: 7003120024
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Dalam
suatu perusahaan tentunya memerlukan orang-orang yang berlaku jujur, adil dan
obyektif, tidak korupsi, tidak provokasi dan yang menghindari sifat tercela
lainnya. Untuk itu dalam diri setiap pelaku bisnis penting adanya pemahaman
mengenai etika.
Etika bisnis merupakan etika
terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman pelaku bisnis tentang apa
yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas,
dan usaha yang kita sebut bisnis. Dalam hidup, kita menemukan begitu banyak
norma yang memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak
secara baik dan tepat. Nilai-nilai norma biasanya diekspresikan sebagai
pernyataan, semacam “kejujuran itu baik” dan “kebohongan itu buruk”. Standar itu
pertama kali terserap ketika kanak-kanak dari keluarga, teman, masyarakat,
sekolah, televisi, majalah dan perkumpulan-perkumpulan.
Jika perusahaan ingin mencatat
sukses dalam bisnis, membutuhkan 3 hal pokok: produk yang baik, manajemen yang
baik, dan etika. Selama perusahaan memiliki produk yang bermutu serta berguna
untuk masyarakat dan disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat, tetapi
tidak mempunyai etika dalam berbisnis, maka kekurangan ini cepat atau lambat
akan menjadi batu sandungan baginya.
Rumusan Masalah
a.
Apakah tujuan diterapkannya etika bisnis
dalam perusahaan?
b.
Adakah manfaat diterapkannya etika
bisnis dalam perusahaan?
Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui tujuan diterapkannya
etika bisnis dalam perusahaan.
b.
Untuk mengetahui manfaat diterapkannya
etika bisnis dalam perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
K.
Bertens (2008:5) mengemukakan bahwa etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi
tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik maupun
buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari
perilaku manusia.
Selanjutnya
K. Bertens (2008:17) mengemukakan bahwa bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang
terjadi dalam hal ini adalah tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan,
bekerja-mempekerjakan, dan interaksi manusiawi lainnya dengan maksud memperoleh
untung.
K.
Bertens (2008:33) juga mengemukakan cara untuk menganalisis arti-arti “etika”
adalah membedakan antara “etika sebagai praktis” dan “etika sebagai refleksi”.
Etika sebagai praktis berarti: nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh
dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan. Dapat dikatakan juga, etika
sebagai praktis adalah apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai
dengan nilai dan norma moral. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral.
Dalam etika sebagai refleksi kita berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Sedangkan
Sonny Keraf (2009:13) mengemukakan dengan membedakan 2 pengertian etika. 1)
etika persis sama dengan moralitas, etika berasal dari kata yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti ‘adat istiadat’ atau
‘kebiasaan’. Moralitas berasal dari kata latin mos, yang dalam bentuk jamaknya (mores)
berarti ‘adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’. Yaitu pengertian harfiahnya,
etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia
harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalkan dalam sebuah
adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan
terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana layaknya sebuah kebiasaan. 2)
etika juga dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda dengan moralitas. Dalam
pengertian kedua dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai
(a) nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusia, (b) masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada
nilai dan norma-norma moral yang umum diterima.
Sonny
Keraf (2009:59) juga mengemukakan bahwa bisnis adalah kegiatan manusia. Bisnis
adalah sebuah bentuk persaingan semua orang yang terlibat didalamnya, selalu
berusaha dengan segala macam cara dan upaya untuk bisa menang. Dengan kata lain
bisnis sebagaimana permainan, penuh persaingan ketat lainnya, cenderung
menghalalkan segala cara demi memperoleh keuntungan.
Adapun
Manuel G. Velasquez (2005:10) mengemukakan bahwa etika merupakan ilmu yang
mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia
mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan
apakah standar ini masuk akal atau tidak masuk akal, didukung dengan penalaran
yang bagus atau yang jelek.
Manuel
G. Velasquez (2005:12) juga mengemukakan bahwa etika bisnis merupakan studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi
pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.
Dan
menurut Aedy Hasan (2011:24) etika mempunyai makna luas sebagai berikut: 1)
etika berarti cara pandang terhadap baik dan buruk, 2) etika berarti pula ilmu
yang mempertimbangkan perbuatan manusia apakah baik atau buruk, dan 3) bahkan
etika berarti pula nilai-nilai kebaikan yang bersifat universal.
Metode Penelitian
Metode
pengumpulan data menggunakan studi pustaka, yaitu dengan cara mengumpulkan
sumber-sumber berupa literatur dan buku-buku dari perpustakaan yang terkait
dengan pembahasan.
PEMBAHASAN
Etika
bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat
dipertanggung jawabkan. Etika memang pada akhirnya mengharapkan agar pelaku
bisnis bertindak sesuai dengan nilai dan norma moral yang berlaku, tetapi
kesesuaian itu bukan semata-mata karena tindakan yang baik itu diperintahkan
oleh moralitas (oleh orang tua, oleh guru, bahkan oleh Allah) melainkan karena
ia sendiri tahu dan menyadari bahwa hal tersebut memang baik bagi dirinya dan
baik bagi orang lain.
Kehendak manusia itu bebas, dan
dalam menentukan kehendaknya manusia terpimpin oleh motivasi-motivasi. Dalam
konteks bisnis, pencarian keuntungan bisa menjadi motivasi yang begitu kuat
hingga mengabaikan dan melewati semua rambu moral.
Oleh karena itu, adanya etika bisnis
dalam suatu perusahaan diantaranya bertujuan untuk:
1) Menanamkan
atau meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika dalam berbisnis. Seseorang
yang mendalami etika bisnis diharapkan akan memperoleh keyakinan bahwa etika perlu
diberikan perhatian serius. Dalam berbisnis bukan hanya bertujuan memperoleh
untung banyak, melainkan bisnis yang berkualitas etis.
2) Memperkenalkan
dan membantu pelaku bisnis terhadap moralitas yang tepat dalam bidang ekonomi
dan bisnis. Ia harus sanggup menunjukkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan
ataupun yang wajib dilakukan, serta menunjukkan alasan mengapa suatu perbuatan
tidak boleh dilakukan atau justru wajib dilakukan.
3) Membantu
pelaku bisnis untuk menentukan sikap moral yang tepat dalam profesinya. Dapat
dikatakan, etika mengikat tapi tidak memaksa.
Apabila
dalam diri setiap pelaku bisnis telah tertanam prinsip mengenai etika bisnis
maka akan tercipta pelaku bisnis yang mempunyai sikap diantaranya sebagai
berikut:
1) Mempunyai
pengendalian diri dan tanggung jawab secara sosial. Tidak akan pernah mengharap
mendapatkan keuntungan dengan jalan curang atau menggunakan peluang yang
merugikan orang lain.
2) Memiliki
integritas yang kokoh, mempertahankan jati diri dan tidak mudah terpengaruh
secara negatif oleh pesatnya godaan suap dan godaan untuk mendapatkan
keuntungan dengan curang.
3) Menciptakan
persaingan yang sehat.
4) Menolak
suap dan kecurangan.
5) Menumbuhkan
sikap saling percaya antara kelompok pengusaha.
6) Dapat
menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan pemerintah, pegawai, pelanggan,
masyarakat, dan pesaing.
7) Selalu
konsisten dan patuh dengan aturan Allah dan aturan pemerintah.
PENUTUP
Studi
dan pengajaran mengenai etika bisnis diharapkan mempunyai dampak atas tingkah
laku pebisnis. Dengan demikian, memahami etika bisnis adalah perlu tetapi belum
cukup untuk menghasilkan pelaku bisnis yang berpegang pada moral. Pada
akhirnya, keputusan moral bergantung pada kebebasan. Moralitas mengundang dan
mengimbau, tetapi tidak pernah memaksa seseorang.
Download File 13 Jurus Memulai Bisnis disini
Download File 13 Jurus Memulai Bisnis disini
DAFTAR PUSTAKA
Aedy
Hasan, 2011, Teori Dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Bertens
K, 2008, Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Keraf
Sonny A, 2009, Etika Bisnis Tuntutan Dan Relevansinya, Yogyakarta : Penerbit
Kanisius.
Velasquez
G Manuel, 2005, Etika Bisnis Konsep Dan Kasus, Yogyakarta : Penerbit Andi.
.....................................................................
Riwayat Penulis
Ade
Ridwan Nugraha. Lahir di Ciamis, 22 Juli 1994, Mahasiswa jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Galuh Ciamis
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blogger indonugraha
0 Response to "ETIKA BISNIS"
Posting Komentar