ASPEK ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM (JAMUR PUTIH)






                                ASPEK ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM


  Kebutuhan dan keinginan konsumen
a.       Permintaan konsumen terhadap jamur tiram di pasar Galuh kawali dari waktu ke waktu sangat meningkat terbukti dari pengiriman pada tanggal 10 November 2014 perusahaan mengirimkan 20 kg jamur belum memenuhi permintaan konsumen sehingga perusahaan kewalahan .
b.      Daya saing  perusahaan untuk jamur di daerah kawali belum terlalu bersaing, bisa diperkirakaan hanya 2 perusahaan yang memproduksi dalam skala besar.
c.       Dilihat dari jarak antara pabrik dan pasar tidak memerlukan  biaya cukup tinggi dan waktu yang terlalu lama untuk mendistribusikan  barang. Daya tahan jamur sesudah  dikemas hanya bertahan satu hari.

2.      Segmentasi pasar
Tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah
Tujuan utama Produk jamur memilih segmen di pasar kawali karena konsumen disana banyak permintaan terhadap jamur tiram di pasar Galuh kawali dari waktu ke waktu sangat meningkat terbukti dari pengiriman pada tanggal 10 November 2014 perusahaan mengirimkan 20 kg jamur belum memenuhi permintaan konsumen sehingga perusahaan kewalahan.
Tujuan yang kedua menjual langsung ke pengepul, pengepul opsi yang kedua apabila produk jamur telah memenuhi konsumen di pasar kawali.

3.      Masa hidup produk
Tahap perkenalan (introduction)
Produk jamur melakukan pengenalan kepada khalayak, produk dipasarkan dengan jumlah banyak dan tujuannya pasar produk yang diedarkan biasanya baru dimana biaya yang dikeluarkan tinggi.
 
Tahap pertumbuhan (growth)
Pada tahap ini penjualan sudah meningkat karena produk jamur sudah diketahui oleh konsumen, dan tidak memerlukan promosi yang besar besaran dan biaya yang dikeluarkan pada tahap ini adalah biaya promosi, biaya pendistribusian, dan biaya produksi, dikenalnya produk menyebabkan laba yang akan meningkat secara cepat.


Tahap kedewasaan (maturity)
Karena banyak pesaing yang ada menyebabkan laba yang dihasilkan mulai menurun, persaingan yang ada mengharuskan perusahaan untuk memperkenalkan produk jamur model baru, seperti abon jamur, krupuk jamur, jamur crispy.

Tahap kemunduran (decline)
Tahap kemunduran bisa disebabkan beberapa hal misalnya karena adanya perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen atau meningkatnya persaingan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, ditahap ini perusahaan harus waspada tentang penggunaan sumber anggaran mengingat permintaan produk sudah mulai menurun.

4.      Pesaingan dan strategi pesaing
Penetrasi pasar merupakan langkah pertama yang bisa gunakan untuk memperluas pangsa pasar yang sudah ada. Strategi ini bisa di lakukan melalui promosi produk jamur secara besar-besaran, sehingga pelanggan tetap bisa mengkonsumsi jamur dengan jumlah yang lebih besar, dan menarik minat konsumen lainnya untuk lebih memilih produk jamur dibandingkan produk milik kompetitor. Dalam menjalankan strategi ini yang terpenting adalah jaga kualitas jamur yang di hasilkan, dan berikan harga yang sesuai dengan target pasar yang telah di tentukan.
mulai berinovasi dengan menciptakan aneka macam produk baru dari hasil olahan jamur. Misalnya saja dengan mengembangkan hasil budidaya jamur tiram menjadi produk olahan jamur, seperti keripik jamur tiram, jamur crispy, sate jamur, burger jamur, serta masih banyak lagi produk baru lainnya yang bisa di ciptakan

5.      Pertumbuhan pasar
Pada umumnya, jamur tiram merupakan bahan makanan yang diolah dan biasanya dinikmati serta digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga semakin banyak variasi olahan jamur tiram, maka semakin naik pula tingkat kepuasan konsumen. Dari hal tersebut akan menimbulkan perubahan dari beberapa aspek yaitu aspek ekonomi dan sosial pada aspek ekonomi, masyarakat Indonesia dapat menikmati makanan dengan ditambah krupuk sebagai pelengkap, krupuk “Jamur” (Jamur Tiram Dengan Variansi Rasa) dapat menjadi salah satu pelengkap yang menyehatkan disaat makan atau bisa di makan pada saat kumpul bersama keluarga yang bisa menjadi camilan yang menyehatkan. krupuk “Jamur” (Jamur Tiram Dengan Variansi Rasa) berbeda dengan krupuk lain karena krupuk yang dibuat dengan disertai variansi rasa bumbu sesuai selera.

6.      Pangsa pasar
Tawarkan jamur segar dalam berbagai ukuran. Untuk membidik pangsa pasar yang lebih luas, kita bisa menawarkan kemasan jamur segar dalam berbagai ukuran. Misalnya saja mengemas dalam ukuran 200 gram, 250 gram, atau 500 gram untuk membidik konsumen rumah tangga, serta mengemas dalam ukuran 3 kg atau 5 kg untuk membidik para pelaku bisnis kuliner maupun industri lainnya yang membutuhkan jamur tiram segar. 

Dengan merencanakan strategi pemasaran jamur tiram segar secara matang, diharapkan penjualan produk jamur bisa semakin meluas hingga menjangkau pasar nasional maupun pasar internasional. Peluang pasar jamur yang masih terbuka lebar, bisa kita manfaatkan sebagai alternatif tepat untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya. Memiliki usaha dengan jumlah permintaan yang melimpah dapat dikatakan sebagai tolak ukur sebuah keberhasilan bfv\fagi mereka yang menjalankan bisnis.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blogger indonugraha

0 Response to "ASPEK ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM (JAMUR PUTIH)"

Posting Komentar